Cetak Biru Sislognas & MP3EI

Cetak Biru dibuat dengan maksud untuk Identifikasi Masalah penyebab tidak lancarnya Arus barang dan Mobilitas orang pada simpul transportasi.
Tujuannya untuk menyusun rencana pengembangan transportasi, agar efektif dan efisien jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

Cetak Biru dalam perencanaan merupakan penjabaran dari Sislognas, Sistranas, dan Rencana Induk Pembangunan Moda Transportasi (moda Jalan, Kereta Api, ASDP, Laut, dan Udara).

Cetak Biru pengembangan Sislognas berperan untuk mensinkronisasi kemajuan Sektor Ekonomi dan Sektor Wilayah demi pertumbuhan ekonomi.

Namun, pada saat ini kinerja sislognas belum optimal, di tunjukan dengan Tingginya biaya yang harus dikeluarkan , Kinerja pelayanan yang relatif rendah, dan masih banyak terdapat hambatan.

Kinerja Sektor logistik di Indonesia, berdasarkan Survai Logistic Performance Index (LPI) (LPI: merupakan perspektif konektifitas secara global), hasil survai yang dilakukan LPI tahun 2014 menyatakan bahwa Indonesia berada pada posisi 53 di dunia dengan persentase 66,7% , sementara di ASEAN menduduki posisi 6.

Tolak ukur LPI (Logistic Performance Index)
1.Efisiensi proses clearence (bea cukai)
2.Kondisi Infrastruktur perdagangan dan transportasi
3.Kemudahan mencari kapal pengangkutan barang
4.Kompetisi dan kualitas jasa logistik
5.Kemudahan proses pelacakan dan penelusuran
6.Ketepatan waktu

Cetak biru menekankan arah dan pola pengembangan Sislognas.
Diharapkan Sislognas dapat berperan untuk mencapai sasaran RPJMN 2010-2014 (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) demi menunjang MP3EI mewujudkan viso Ekonomi Indonesia 2025 RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) "masyarakat Indonesia mandiri, maju, adil dan makmur."

Terima kasih.
#PSTheExplorer

Komentar